Cara Ternak Burung Betet

Burung betet tersebar di wilayah kaki pegunungan Himalaya, Cina Selatan, Asia Tenggara dan Indonesia, ia banyak ditemukan di ketinggian 1500 mdpl di berbagai tipe hutan, kebun kelapa, mangga, kebun campuran hingga ke wilayah permukiman.. Di Indonesia burung betet memiliki julakan yang beragam seperti bitit, bayan dan ekek, dalam bahasa Inggris dikenal dengan nama Red-breasted Parakeet atau Moustached parakeet. Sedangkan dalam bahasa ilmiahnya disebut dengan nama Psittacula Alexandri. Burung yang memiliki corak warna cerah dan mudah jinak ini menjadi daya tarik tersendiri bagi pecinta burung.

Burung betet termasuk burung dengan fisik yang sedang, ukuran burung ini dari ujung kepala hingga ujung ekor sekitar 34 cm. burung betet umumnya memiliki warna merah dan hijau dengan kepala besar, paruh bengkok dan kuat, kaki pendek dan lincah dengan dua jari menghadap kebelakang. Burung beet juga memiliki kepala berwarna coklat kuning tua, iris kuning, paruh merah dan kaki abu-abu.

Lalu bagaimana caranya untuk beternak burung cantik ini? Berikut tips-tips yang bisa dilakukan dalam ternak burung betet.

  • 1.       Menyediakan sangkar

Yang harus diperhatikan dalam menyediakan sangkar untuk ternak burung betet yaitu penempatan sangkar. Umumnya sangkar burung betet dibuat secara permanen. Tempatkan sangkar pada area yang bebas dari gangguan predator, usahakan untuk selalu mendapat sinar matahari pada saat pagi. Sangkar bisa dibuat dengan ukuran 1,5x2 meter dengan tinggi sekitar 1,8 meter. Semakin luas sangkar yang disediakan semakin baik, karena burung dapat dengan leluasa bergerak.
Sediakan kotak dengan alas jerami untuk tempat bertelur unduk burung betet. Sediakan pula tumbuhan atau kayu yang bisa digunakan burung untuk bertengger. Pada bagian lantai sebaiknya diberi pasri dan pecahan bata agar sangkar terkesan alami. Jangan lupa pula untuk menempatkan wadah pakan dan minum. Tips lainnya yaitu, sangkar harus selalu dijaga kebersihannya agar  burung tetap sehat dan terhindar dari penyakit.
  • 2.       Memilih indukan burung betet
ternak burung betet

Bagi anda yang akan memulai ternak burung betet, sangat perlu untuk dapat membedakan jenis kelamin burung betet. Cara yang dapat dilakukan dalam membedakan jenis kelamin burung betet yaitu dengan memperhatikan bentuk tubuh, bentuk tubuh betet jantan lebih besar dari ukuran betina, paruh burung jantan juga lebih cerah, waran bulu jantan lebih hijau dari betina.
Selain membedakan jenis kelamin burung betet, hal penting lain dalam ternak burung betet yaitu dengan memilih burung yang siap kawin. Pilihlah burung betet yang telah berumur 2 tahun. Burung deawasa biasanya memiliki naluri kawin yang tinggi.
Sebelum menjodohkan burung betet sebaiknya burung betet melakukan perkenalan terlebih dahulu, untuk mnegurangi resiko kegagalan. Caranya yaitu dengan mendekatkan kedua burung pada sangkar yang berbeda, jika burung dapat berinteraksi dengan baik, maka proses perjodohan dapat segera dilakukan.
  • 3.       Menyedikan pakan
Dalam ternak burung betet jangan lupa untuk selalu menyediakan pakan yang cukup. Hal ini untuk menjaga asupan vitamin dan nutrisi agar burung selalu sehat. Dialam bebas biasanya burung betet memakan biji-bijian dan buah-buahan. Selain itu bisa pula ditambahkan voer untuk melengkapi nutrisi yang dibutuhkan oleh burung. Untuk burung yang sedang bertelur sebaiknya diberikan makanan yang segar, seperti jagung muda, kacang tanah dan sayuran.
 Sediakan pula air yang cukup untuk burung betet, ganti air setiap hari. Dan sebagai informasi tambahan, sebaiknya jangan memberi burung betet air mentah, karena air mentah masih mengandung bakteri, lebih baik menguunakan air matang yang sudah dimasak.
  • 4.       Proses pengeraman Telur dan perawatan anakan
ternak burung betet

Jika burung sudah menunjukan tanda-tanda berjodoh dalam proses ternak burung betet, maka burung bisa segera disatukan dalam satu kandang, setelah tahap ini burung akan segera melakukan perkawinan. Burung betet betina biasanya akan bertelur sampai 4 butir. Pada masa pengeraman sebaiknya jaga kondisi kandang agar tetep tenang dan pastikan untuk selalu memberikan makanan segar seperti yang sudah disebutkan diatas. Telur burung betet akan menetas pada umur 21 hari. Namun biasanya akan terdapat sati telur yang gagal menetas.

Jika sudah menetas biarkan anakan diloloh sendiri oleh induk burung betet sampai umur 2 bulan. Setelah memasuki bulan ketiga anakan burung sebaiknya dilatih untuk disapih untuk makan sendiri, peternak bisa memberikan anakan makanan lembek seperti bubur bayi dan diloloh menggunakan pipet, alternatif lain yaitu dengan memberikan jagung segar yang sudah dihancurkan.

Demikian beberapa tips lengkap dalam ternak burung betet. Tentunya untuk meminimalisir resiko kegagalan dibutuhkan kesabaran dan ketelatenan. Semoga bermanfaat.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Cara Ternak Burung Betet"

Posting Komentar