Peluang Usaha Budidaya Semut Rangrang (Kroto)
Salam budidaya dan ternak, pada
kesempatan kali ini saya ingin berbagi informasi tentang kehidupan semut dan perilaku semut rangrang.Semut merupakan serangga eusosial
yang berasal dari keluarga formosidae. Bersama tawon dan lebah, semut termasuk
kedalam ordo himenopetra. Semut terbagi menjadi lebih dari 12.000 kelompok
dengan perbandingan jumlah yang besar di kawasan tropis. Semut dikenal dengan
koloni yang mempunyai sarang teratur, yang terkadang terdiri dari ribuan semut
per koloni. Hampir di seluruh bagian tanah bumi
telah di kuasai oleh semut, kecuali di
Negara islandia, Greenland, dan Hawaii. ketika jumlah mereka bertambah, mereka dapat
membentuk sekitar 15-20 persen jumlah biomassa hewan-hewan besar.
Kelebihan Semut
Semut adalah binatang yang terkenal
dengan jiwa social yang tinggi karena kekompakan dan kesetiakawanannya. Tuhan
menciptakan binatang kecil dan ramping ini dengan segala kelebihan yang tidak
dimiliki oleh binatang lain. Semut merupakan binatang yang paling rajin dan
mempunyai ikatan kerja yang seragam dan teratur.
Semut membutuhkan waktu lama untuk
menggotong sebuah makanan yang sangat besar bahkan lebih besar dari ukuran
tubuhnya, tetapi karena naluri gotong royong yang tinggi maka pekerjaan yang
tampak sulit sekalipun dapat dilakukan dengan mudah dan terselesaikan secara
bertahap dengan jumlah semut yang banyak. Jalur yang dilalui semut, seperti
halnya jalan raya, Nampak barisan semut yang memanjang, kekompakan inilah yang
menjadi inspirasi bagi peneliti untuk terus mencari pemodelan falsafah semut
yang berkoloni.
Semut normal memiliki panjang 2-7
mm. Koloni terdiri dari semut jantan,
semut betina dan semut pekerja. Ketika koloni semut mulai tumbuh menjadi besar,
maka semut jantan dan betina yang bisa terbang akan meninggalkan koloninnya,
berdampingan dan kemudia mencari area sangkar baru.
Semut termasuk binatang yang
kehidupamn sosialnya tinggi, namun dalam hal reproduksi ratu semut biasanya beranggapan
bahwa dialah satu-satunya ibu dalam koloni. Pertanyaanya, bagaimana sang ratu
memaksakan haknya itu ?
Untuk menjawab pertanyaan di atas tersebut
sekelompok peneliti eropa pernah mempelajari perilaku semut tukang kayu
(disebut semut tukang kayu karena suka melubangi kayu) atau camponotus
floridanus, sejenis semut yang hidup di dalam koloni besar. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa ratu semut memeiliki kebiasaan untuk melapisi telur-telurnya
dengan bahan kimia yang disebut pheromone. Senyawa kimia ini mencegah
semut-semut pekerja untuk bertelur.
Juergen Liebig dan rekan rekannya
dari universitas Wuerzburg, jerman, sebelumnya melakukan percobaan dengan
membuat sebuah koloni semut. Dalam koloni tersebut mereka hanya meletakkan semut pekerja, tanpa ratu, ditambah berbagai larva, telur dan kepompong semut.
Dalam koloni yang tidak memiliki telur-telur dari ratu, semut pekerja akan
mulai bertelur. Namun ketika telur ratu dimasukkan kekoloni tersebut, maka
semut pekerja akan berhenti bertelur,
bahkan mereka akan memusnahkan telur-telur mereka sendiri
Perilaku itu tentu saja mengherankan
para ilmuan sehingga mereka mencoba mencari tahu sebabnya. Akhirnya ditemukan
bahwa telur ratu mengandung campuran zat
hidrokarbon khusus, yang baunya mirip dengan tubuh ratu , lapisan khusus itu
ternyata membuat semut pekerja menghormati telur seperti halnya mereka tunduk
kepada ratu. Buktinya Setelah para ilmuan mencoba memberi lapisan zat
hidrokarbon kepada telur-telur pekerja, ternyata telur-telur yang telah diberi
lapisan zat hidrokarbon tersebut tidak dimusnahkan oleh semut pekerja.
Sekian pembahasan tentang kehidupan semut,
semoga bisa bermanfaat untuk kita semua, dari artikel ini kita bisa belajar
dari kehidupan semut yang mempunyai jiwa social yang tinggi, agar kita bisa peduli
kepada orang lain.
Gan ada bibit kroto atau semut rangrang tidak, jika ada berapa harga bibit kroto jika bisa yang bibit kroto murah ya...
BalasHapus