Ternak Burung Cucak Jenggot

Habitat burung cucak jenggot (alophoixus bres) berada di hutan primer, hutan sekunder dan semak rendah dan rapat, burung ini dapat ditemukan di Pulau Sumatera dan Jawa. burung cucak jenggot merupakan burung yang monomorfik, dimanaburung jantan dan betina mempunyai penampilan fisik yang hampir sama sehingga sangat sulit untuk melakukan identifikasi jenis kelamin.


Burung cucak jenggot jantan memiliki ukuran tubuh yang lebih panjang daripada betina, bentuk kepalanya tampak besar, paruhnya panjang dan kokoh. Leher tampak besar, panjang dan terlihat kekar, ketika menengok hanya lehernya saja yang bergerak, sedangkan badannya tetap diam. Lingkar mata terlihat lebih besar, ekor cenderung lurus dengan tengkuk dan punggung. Waarna bulu dada cucak jantan berwarna kuning dan saat satu burung cucak jenggot jantan bertemu cucak jenggot yang lain, burung ini akan membusungkan dadanya. Teknik vocalnya pun lebih bervariasi dan tidak monoton.

Sedangkan pada betina tubuhnya lebih kecil dari burung cucak jenggot jantan. Bentuk tubuhnya terlihat pendek dan bulat dengan lingkar mata yang lebih kecil. Lehernya yang pendek membuat cucak jenggot betina saat menengok diserati dengan pergerakan tubuh, ekornya pun cenderung pendek dan melengkung. Bulu dadanya cenderung berwarna putih. Namun uniknya meskipun cucak jenggot betina memiliki teknik vocal yang monoton, burung betina lebih diminati daripada burung jantan karena lebih sering berkicau dan aktif.

Ternak burung cucak jenggot di Indonesia sudah cukup diminati, terutama para pecinta burung gacor. Namun bagi anda yang ingin memulai ternak burung cucak jenggot, berikut beberapa tips yang harus dilakukan.
  1. 1Membuat kandang cucak jenggot
Penempatan kandang burung cucak jenggot dianjurkan untuk berada di tempat yang sepi dan tenang, hal ini dimaksudkan agar burung tidak mudah stres. Namun kita juga harus mempertimbangkan untuk menempatkan kandang di tempat yang rimbun dan sejuk serta mendapat sinar matahari yang cukup.

Minimal ukuaran ideal kandang untuk ternak burung cucak jenggot yaitu 150x150x200 cm, kandang juga harus dilengkapi dengan beberapa hal seperti membuat tempat tangkringan burung menggunakan ranting, kolam untuk mandi burung, sarang tempat bertelur dan wadah pakan dan minum.

  1. 2 Memilih indukan dan menjodohkan
Ada beberapa kriteria untuk mendapatkan anakan berkualitas dalam ternak burung cucak jenggot, diantaranya yaotu memilih burung yan sudah jinak dengan kondisi yang sehat dan tidak cacat, usahakn untuk memilih burung yang rajin berusara dan gacor. Usia minimal siap kawin untuk betina yaitu 8 bulan atau lebih baik diatas 1 tahun, sedangkan untuk jantan usahakan yang berumur diatas 1,5 tahun.
Proses perjodohan dalam ternak burung cucak jenggot dapat dilakukan dengan cara meletakan burung secara berdekatan di sangkar terpisah agar burung saling mengenal. Proses ini berlangsung cukup lama, yaitu sekitar 2-3 minggu. Stelah burung terlihat mulai saling tertarik dan bisa beradaptasi dengan lingkungan maka bisa disatukan dalam satu kandang.
  1. 3Memberikan pakan sesuai kebutuhan
Selama proses perkembangbiakan usahakan untuk selalu memberikan burung cucak jenggot voer yang memiliki kadar 12% hingga 18%. Untuk menaikan birahi kita juga bisa memberikan jangkrik, ulat hongkong, kroto dan belalang. Pakan tambahan juga bisa dengan buah-buahan seperti pepaya, pisang, tat, pir dan apel.

  1. 4Merawat anakan


Proses selanjutnya dalam ternak burung cucak jenggot yaitu merawat anakan. Setelah terjadi perkawinan biasanya telur akan menetas selama sekitar 15 hari. Anakan bisa diberi makan berupa voer yang sudah diencerkan menggunakan air hangat.

Ternak burung cucak jenggot memang tak terlalu sulit, namu kita membutuhkan kesabaran dan ketelatenan untuk mendapatkan keturunan yang berkualitas. Semoga bermafaat.

Subscribe to receive free email updates:

1 Response to "Ternak Burung Cucak Jenggot"