Prospek Bisnis Lobster Sebagai Udang Konsumsi
Selain dari sisi budidaya yang cukup sederhana, Prospek Bisnis Lobster sebagai Udang Konsumsi sangat menjanjikan. Berkembangnya usaha lobster air tawar
sebenarnya tidak lepas dari tingginya permintaan pasar, baik pasar dalam negeri
atau pasar internasional. Untuk memenuhi pasar dalam negeri saja sebenarnya para
pembudidaya kuwalahan. Kebutuhan konsumsi lobster nasional diperkirakan
mencapai 6-7 juta ton perbulan atau 200 kwintal perhari. Sedangkan untuk untuk ekspor
sampai saat ini memang belum ada data yang pasti mengenai jumlah permintaan
lobster air tawar (crayfish) oleh beberapa Negara. Namun sejumlah Negara membutuhkan
lobster air tawar, baik dalam keadaan hidup maupun beku. Permintaannya pun
cukup beragam, mulai dari ratusan hingga ribuan kilogram untuk sekali
pengiriman/ekspor.
Terkait dengan ekspor, Jepang merupakan salah satu Negara
yang memiliki potensi pasar yang paling besar di Asia. Masyarakat Jepang memang
sangat terkenal menyukai ikan dan udang lobster termasuk lobster air tawar.
Setiap tahun Negara tersebut mengimpor lobster dalam jumlah yang besar. Selain Jepang,
Negara Asia lainnya seperti Malaysia, Cina, Taiwan, Korea, dan Singapura juga
mengimpor lobster. Hampir disetiap restoran dan hotel berbintang di Negara-negara
tersebut menyediakan berbagai menu makanan dengan bahan utama lobster.
Masyarakat di beberapa Negara lain seperti Amerika Serikat, Prancis, Kanada, Belanda,
Belgia, Jerman, Selandia Baru, dan Australia menjadikan lobster sebagai makanan
favorit. Mereka percaya bahwa dengan mengkonsumsi lobster air tawar lebih
menyehatkan dibandingkan dengan mengkonsumsi makanan laut. Banyak restoran di Selandia
Baru, Australia, dan Hongkong, lobster disajikan dalam bentuk sup, nuggets,
atau camputan salad.
Tidak hanya pasar ekspor yang mendominasi pemasaran
lobster air tawar. Akan tetapi seperti yang sudah dijelaskan di atas bahwa
pasar nasional juga sangat potensial. Sebagian besar kebutuhan nasional
tersebut diserap oleh restoran dan hotel.
Semakin banyaknya permintaan membuat harga lobster
air tawar cukup tinggi. Sebagai gambaran bahwa pada tahun 2003 yang lalu harga
lobster mencapai 200-300 ribu per kilogram. Dalam satu kilogram terdapat
sekitar 9 – 12 ekor. Itu artinya bahwa harga setiap ekor lobster dewasa
berkisar Rp.16.500,00-Rp35.000,00. Seiring dengan majunya teknologi budidaya
banyak pula pembudidaya yang mengembangkan lobster, sehingga persaingan harga
membuat harga lobster di tahun 2015 ini mencapai 150-250 ribu per kilogram. Bagi
sebagian besar peternak, harga tersebut masih sangat bagus. Bahkan sejumlah
peternak/pembudidaya lobster mengungkapkan bahwa mereka bisa memperoleh
keuntungan hingga 100%. Keadaan ini tentu merupakan daya tarik menggiurkan
karena dapat memberikan keuntunggan usaha yang tinggi.
Sebagai salah satu penyedia protein hewani, yabby, sebutan populer lobster di Negara
asalnya, Australia, termasuk udang yang banyak diminati konsumen. Ini
disebabkan oleh beberapa karakteristik yang dimilikinya tidak dimiliki pada
lobster/udang jenis lain. Dibandingkan dengan udang galah atau udang windu
misalnya, lobster air tawar memiliki ukuran tubuh lebih besar sehingga
kandungan dagingnya juga lebih banyak. Lobster air tawar juga memiliki tekstur
daging yang kenyal dengan rasa yang lebih gurih dibandingkan lobster air laut.
Lobster air tawar memiliki kandungan lemak, kolesterol, dan garam yang rendah
sehingga aman dikonsumsi oleh semua kalangan konsumen. Bahkan, lobster air
tawar memiliki kandungan seng cukup tinggi dan dipercaya mampu meningkatkan
vitalitas pada manusia. Zat gizi yang terkadung dalam daging lobster juga dapat
memperbaiki sel tubuh yang rusak.
Sekian artikel tentang Prospek Bisnis Lobster sebagai Udang Konsumsi. Semoga bermanfaat.
Baca
Artikel terkait :
Kata
kunci : prospek budidaya, prospek usaha,
peluang usaha, lobster air tawar, udang hias, budidaya, ternak.
0 Response to "Prospek Bisnis Lobster Sebagai Udang Konsumsi"
Posting Komentar